Recent in Sports

Headline

recent

“INDAK NAMPAK LAKUAK BADANNYO”


CILOTEH TANPA SUARA-Kemaren siang, selesai mengikuti upacara peristiwa Situjuah di nagari Situjuah Batua dalam rangkaian sejarah PDRI, saya melihat dua orang perempuan yang memakai “baju kuruang basiba” . Kedua perempuan itu saya panggil bundo Riswan Syaikani dan Bundo Efmar.

          
“ Anyang-anyang bana ragi baju kuruang bundo , serasi bana ambo caliak dari jauh “ sapa saya untuk membuka pembicaraan.
“ inilah baju kuruang basiba yang sudah langka di pakai perempuan sehari-hari, berlengan panjang yang ukurannya lapang yang melambangkan perempuan minangkabau yang beralam lapang, yang berfungsi untuk “palampok tubuah panutuik aurat” banyak perempuan sekarang yang memakai baju hanya sekedar pelapis tubuh saja transparan sehingga bentuk tubuhnya tercetak dan bahkan auratnya kelihatan , kalau pakaian untuk palampok tubuh lekuk-lekuk tubuh perempuan tidak kelihatan “ujar bundo Riswan Syaikani.

“ bagaimana pula dengan tengkuluaknya bundo ? ” tanya saya kembali.
“ tengkuluak mempunyai dua ujung yang perlambang sebelah kanan menghadap ke Mesjid untuk tujuan akhirat, dan sebelah kanan menghadap ke adat minangkabau untuk tujuan dunia, sehingga perempuan minang harus mengetahui adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah” ujar Riswan Syaikani.

“ jika sandang ini apa pula artinya bundo ?” kembali saya bertanya.
“ Sandang mempunyai dua ujung yang satu menghadap kedepan dan yang satu menghadap kebelakang yang disebut juga perempuan minang “jikok  bajalan kamuko mahadok suruik  (berjalan kedepan menghadap kebelakang) artinya dalam hidup apapun kejadian yang telah kita lalui merupakan pedoman bagi kita “ nan elok ditariak, nan buruak dibuang. Lihat lah baju kuruang yang dipakai dengan lambak (kodek) yang serasi dan  melambang­kan bahwa perempuan adalah seorang yang jauhari. Seorang tahu menempatkan sesu­atu pada tempatnya. Hal ini se­perti terungkap da­lam kata-kata adat, jiko mamakan habih-habih, jiko manyuruak ilang-ilang (jika memakan ha­bis-habis, jika bersembunyi hil­ang-hilang). De­ngan sifat ini maka Perempuan tidak akan terhindar dari berbagai fitnah “ tukuk Riswan Syaikani.

“Jika perempuan selalu mamakai baju kuruang basiba ini dalam kesehariannya, tentu tidak terjadi pelecehan terhadap perempuan dan perkosaan , dimana dengan memakai baju kuruang dilihat secara keseluruhan INDAK NAMPAK LAKUAK BADANNYO atau bentuk tumbuh tidak akan terlihat bagi orang yang melihatnya , begitu harapan kita ya bundo “ ujar saya.
“ tapi bagaimana pula bundo, istri saya kemana pergi selalu memakai baju mini, rok mini dan tidak mau dia memakai baju orang lain “ ujar saya
“ hahahahaha alah lain pulo kato pak saiful ko, tantu sajo iyo.. urang rumah namonyo Rusmini dengan panggilannya mini “ kami pun tertawa bersama sama.
“Tapi bundo, saya dengan kacamata ini bisa melihat orang dengan tembus pandang... nanti saya beritahu rahasianya apabila ada orang yang bertanya “ kembali kami tertawa yang kemudian dilanjutkan makan ketan durian dan pulang bersama ke Payakumbuh.
Jangan lupa baca Ragam Pakaian Perempuanhttps://www.facebook.com/notes/saiful-guci/ragam-pakaian-perempuan-di-luhak-limopuluah-oleh-saifulsp/501981499820175
Pesan Moral :
1.    Bagaimana perempuan minang kembali mengerakan memakai baju kuruang basiba yang dapat mengurangi pelecehan terhadap perempuan.
2.    Bagaimana kita mengetahui falsafah, fungsi dan tujuan pakaian yang kita pakai.

(saifulguci@yahoo.co.id , Pulutan 16 Januari 2014 )
loading...
“INDAK NAMPAK LAKUAK BADANNYO” Reviewed by syafrizal ambo on 16.03 Rating: 5

Tidak ada komentar:

All Rights Reserved by Ranah Galamai © 2018 - 2019
Supported by Berita Sumbar dan Medianers

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.