Aktifitas Tambang Manggilang Tuai Reaksi Tokoh Masyarakat Limapuluh Kota
Limapuluh Kota,Seringnya bencana melanda Nagari Manggilang kecamatan pangkalan jika musim hujan memancing reaksi banyak pihak. Mereka menilai keberadaan tambang di nagari ini pemicu bencana.
Berdasarkan
data yang diterima awak media dari perangkat Nagari Manggilang, setidaknya
saat ini ada 3 perusahaan tambang yang masih beroperasi untuk ekspoitasi
bongkahan batu perbukitan setempat dengan menggunakan dinamit menjadi
pecahan batu kecil berupa batu split.
Batu
split dari hasil ledakan dinamit itu untuk memenuhi kebutuhan
pembangunan infrastruktur di Sumbar dan luar Sumbar. Ketiga perusahaan
tersebut, yakni PT ATC, PT DSP dan PT Koral Kampar yang memproduksi
sampai 8000 ton batu split setiap bulannya.
Tahun
ini saja, setidaknya sudah dua kali bencana alam melanda Nagari
Manggilang. Tanah longsor dan banjir pada Maret lalu hingga menewaskan 8
orang dan luapan air sungai hingga merendam puluhan rumah warga
setempat pada akhir Agustus kemarin.
Bencana
alam yang rutin menimpa Nagari Manggilang, banyak yang menduga
kejadian tersebut akibat pengaruh dari aktifitas tambang. Sejumlah
pihak meminta kepada pemerintah untuk segera mencabut seluruh izin
tambang yang beraktifitas di Nagari Manggilang.
“Hentikan
lah tambang di nagari kami. Baik itu perusahaan tambang berizin atau
pun yang illegal. Ini demi keselamatan warga Nagari Manggilang, demi
keselamatan anak cucu kami,”terang Afrizal Abbas Ketua Forum Komunikasi
Peduli Nagari Manggilang baru-baru ini.
Dikatakan
Abbas, hampir setiap hari terutama memasuki musim hujan, warga
Manggilang selalu dihantui rasa ketakutan terhadap bencana alam yang
seakan-akan menimpa mereka. “Ini sebenarnya yang ditakuti. Karena itu
kita meminta hentikan lah tambang ini,”tegas Afrizal Abbas.
Sering terjadinya bencana di daerah ini tidak hanya membuat cemas warga setempat. Tapi juga para pemakai jalan lintas Sumbar-Riau ini.
“Setiap
ke Pekanbaru atau kembali ke Sumbar, pasti kami was-was apabila
memasuki kawasan Manggilang terutama saat musim hujan. Diperjalanan,
tebing-tebing terasa hendak runtuh dan menimpa kami. Ini seperti
kejadian beberapa bulan lau yang menewaskan beberapa pengendara di
Manggilang yang dihantam tanah longsor ke dalam jurang,”ucap Andi (35) sopir pick up yang rutin menempuh jalan ini.
Secara
terpisah Koordinator Aliansi Masyarakat Peduli Rakyat, Syawaluddin
mendukung untuk dihentikannya aktifitas tambang di Nagari Manggilang
demi keselamatan warga setempat dari bencana alam.
“
Kita mendukung pemerintah untuk menghentikan dan menutup aktifitas
tambang di Manggilang. Baik itu perusahaan yang memiliki izin atapun
memiliki dokumen lengkap. Ini demi keselamatan masyarakat,”ucap
Syawaluddin. Menurutnya, kalau tidak bisa dicabut , pemerintah sebaiknya
meninjau kembali Analisis Mengenai Dampak Lingkungan dari perusahaan
tambang yang beroperasi Manggilang.
Diterangkan
Syawaluddin, bencana yang terjadi di Manggilang selama ini, sedikit
banyaknya pasti ada pengaruh dari aktifitas tambang. “Atau juga Amdal
nya perlu di kaji ulang oleh pemerintah. Kalau bisa izin dicabut demi
masyarakat. Kegiatan tambang pasti ada pengaruhnya terhadap
bencana,”ucapnya.
Hal
yang sama juga dikatakan Forum Peduli Luak Limopuluah Yudilfan Habib.
Habib menilai, seharusnya sudah sejak lama terutama pasca bencana alam
Maret lalu, seluruh aktifitas tambang sudah dihentikan oleh pemerintah.
Tetapi,
itu malah tidak dilakukan Pemprov Sumbar ataupun pemerintah pusat.
Pemerintah terkesan mendukung kegiatan tambang di Nagari Manggilang
sampai merusak alam nagari setempat. Buktinya, aktifitas tambang terus
berjalan walaupun sudah ada bencana yang terjadi.
“Seharusnya
aktifitas tambang sudah dihentikan. Kita tidak ingin bencana alam
menimpa Nagari Manggilang. Salah satu upayanya, tambang dihentikan. Kita
sangat mendukung ini,”tegas Yudilfan Habib.
Selama
ini, terang Habib, ledakan dinamit di Nagari Manggilang, getarannya
sampai ke rumah-rumah warga sekitar sana. Apalagi jarak tambang di
Manggilang tergolong dekat dengan pemukiman masyarakat.
Dukungan
untuk dihentikan nya aktifitas tambang di Nagari Manggilang, juga
didukung sejumlah pemerhati lingkungan hidup. Salah satunya, Aktifis
Lingkungan Hidup Sumbar Pebryansah. Menurutnya, aktiftas tambang di
Nagari Manggilang, sejauh ini sudah merusak lingkungan dan alam
setempat.
“Seperti
contoh, bisa dilihat langsung dari pinggir jalan Sumbar-Riau Nagari
Manggilang, ada aktifitas tambang sampai merusak alam perbukitan
setempat. Kita mendukung, segera aktifitas tambang dihentikan atau
Amdal ditinjau lagi,”ucap Pebryansah.
Karena
itu, aktifis lingkungan hidup tersebut mengajak rekan-rekan sesama
pemerhati lingkungan lainnya yang ada di Sumbar untuk mendorong
pemerintah meninjau ulang Amdal kegiatan tambang oleh
perusahaan-perusahaan pertambangan di Nagari Manggilang. “Kalau bisa
tambang segera dihentikan,”tegas Pebryansah. Selengkapnya (http://beritasumbar.com/ )
loading...
Aktifitas Tambang Manggilang Tuai Reaksi Tokoh Masyarakat Limapuluh Kota
Reviewed by syafrizal ambo
on
06.04
Rating:

Tidak ada komentar: